Di balik senyum itu
tersirat makna yg tak ku mengerti
mencoba memahami
namun tak dpat ku pungkiri
Di balik senyum itu
terbesit sayang yg tak terhingga
menggetarkan hati ini utk mencoba menggapaimu
Di balik senyum itu
kau pancarkan cahaya cinta yg mampu membuatku terpesona
Namun,
Di balik senyum itu
aku tau betapa besar cinta yg kau beri
aku tau betapa besar sayang yg kau beri
aku tau betapa engkau mencintaiku
Dan aku
akan terus mencoba memahamimu
tetaplah tersenyum manja pada ku
tetaplah pancarkan senyuman itu
sampai aku tak mampu melihat senyumanmu selamanya...
(To Someone in My heart)
~Abtsamh Jamilah~
Sabtu, 25 September 2010
Dibalik Senyum Itu
Jumat, 24 September 2010
Lembaran Memori
Kubuka lembaran memori yang masih tersimpan rapi
dibalutan asa perbaikan diri karena sesuatu yang begitu memotivasi
kutemukan di suatu tumpukan memori
sekelumit kisah masa laluku yang akupun sudah lupakan itu
kembali kumelihat masa-masa dulu
saat ku menimba ilmu bersama-sama denganmu
seakan wajahmu bermain dibayangan mata
kukembali teringat akanmu, wahai saudaraku yang kucinta
tak sadar lembaran tua itu terbasahi air mata
ya... air mata hati yang dahsyat...
disebabkan gelora rindu yang begitu membara
ya Allah... begitu kuat Engkau tautkan hati kami...
sakit rasanya perpisahan ini...
jika Engkau mau memberiku satu mukjizat saja...
berilah aku izin, berada di dua tanah dalam satu pijakan
kubalik lembaran memori itu
tak kuasa ku menahan pilu
pilu menyesali, mengapa harus ada perpisahan dalam hidup ini...
Saudaraku,
rinduku hanya berbuah doa
semoga kita berdua tetap setia
dalam jalan penuh uji dan coba
semoga masa bahagia, terulang lagi saat indahnya tiba
dedicated for my lovely brother in ROHIS 1 and HIMMURI, I love you all because Allah...
~M.T.Q~
Terang Dalam Gelap
Malam dingin... sunyi....
Sayupan angin menari bersama jutaan mimpi malam ini.......
Air langit jatuh bersama kepenatan yang bergelimang......
Awan kelam menyelimuti mereka yang bermain bersama mimpi.......
Namun....
Diantara sela sela waktu....
terlihat sebuah cahaya yang hangat.......
Apa itu???
Seseorang....
Seseorang yang tak jarang ku lihat.........
Mengenakan mukenah putih........
Putih bercahaya bagai bulan purnama.........
Lembut... menyapu tiap pandanganku...........
Terisak tangisnya......
Air mengalir dari matanya yang bening......
Suara penuh getaran yang berhiaskan harapan.......
Tangan menadah.... Meminta pada Yang Maha Kuasa......
Siapa dia?
Ibu......................................
Oh ibu..........................................
Aku tak menyangka.....
inikah yang kau lakukan saat aku tertidur lelap?
inikah yang kau sembahkan kepada Nya saatku tak sadar?
inikan mimpimu saat aku terhipnotis di mimpi para syetan???
Oh ibu.....
aku tak sanggup menahan semua ini......
aku merasa tak pantas untuk menjadi anakmu.......
aku merasa bukanlah anak yang kau harapkan........
karena....
aku tak pernah menyadari tiap doa yang terus kau sembahkan kepadaNya....
di sela tangismu, kau selipkan harapan kapadaNya....
Oh ibu....
kau bagai malaikat.... kau begitu indah malam ini..........
pelukanmu yang selalu kurindu...... hangat...... tenang......
Allah....
ampuni dosanya...
sayangilah ia......... seperti ia menyayangiku di waktu kecil.....
berkahi hidupnya.... panjangkanlah umurnya....
agar aku dapat terus merasakan hangat cintanya.....
amiiin.....
*Li ummi fiddunya... untuk mama di dunia.... for mom in te world*
~abtsamh jamilah~
Jembatan
Sedalam dalam sajak
Tak kan mampu menampung
Air mata bangsa
Kata kata telah lama terperangkap
Dalam basa basi
Dalam teduh pakewuh
Dalam isyarat
Dan kilah tanpa makna
Maka lebih baik
Aku membaca wajah orang berjuta
Wajah orang orang yang berdiri satu kaki
Dalam penuh sesak bis kota
Wajah yang tergusur
Wajah yang ditilang malang
Wajah para muda yang matanya letih
Menyimak daftar lowongan kerja
Wajah yang tercabik cabik dalam pengap pabrik
Wajah yang disapu sapu sepatu
Wajah legam para pemulung yang memungut remah remah pembangunan
Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar etalase indah di berbagai plaza
Wajah yang diam diam menjerit
Memekik
Melolong
Mengucap
Tanah air kita satu
Bangsa kita satu
Bahasa kita satu
Bendera kita satu
tapi wahai saudara satu bendera!
mengapa kini ada yang terasa jauh berbeda di antara kita?
Sementara jalan jalan raya mekar dimana mana menghubungkan kota kota
Jembatan jembatan tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah yang ada
Di lembah lembah kusam
Pada pucuk tulang kersang
Dan otot linu mengerang
Mereka pancangkan koyak moyak bendera hati!
Dipijak ketidakpedulian para saudara!
Gerimis tak kan mampu menguncupkan kibarannya
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi
Padamu negeri....
Air mata kami..............
SUTARDJI C. BACHRI
Sisikusisimu
Terdampar aku kini hilang kendali
Nahkoda fikiranku terhempas kegelisahan hati
Luapan emosi jiwa membakar akal sehatku!
Kini sandaranku hanya, sepi...
Sisi yang dulu ku rasa kini tak dapat ku rasa
Sisi yang selalu merangkulku saat jatuh
Menyapaku saat sepi
Menemaniku saat duka dan suka
oh..
Sisikusisimu
Begitu ku rindu sisimu..
~abtsamh jamilah~